Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Pemicu Pertengkaran Pasangan Pengantin Baru

    Pemicu Pertengkaran Pasangan Pengantin Baru Jangan menyangka kalau kehidupan jadi pengantin baru itu selalu manis-manis saja. Memang bulan madu itu terasa sangat indah, namun keindahan itu tidak selalu diwarnai hal yang manis-manis saja. 2 bulan pertama mungkin masih terasa indah bagi setiap pengantin baru, namun biasanya setelah memasuki usia pernikahan 3 bulan, permasalahan hidup mulai datang menyapa satu per satu. Sebenarnya itu masih wajar dan normal kok, yang penting anda harus bisa saling menyesuaikan diri dan bersabar atas kekurangan pasangan. Tetapi tidak sedikit diantara pasangan pengantin baru yang terlalu serius dan sensitif sehingga permasalahan yang biasa-biasa saja justru menjadi pertengkaran hebat dan berujung pada perceraian. Lalu apa saja hal-hal yang menjadi penyebab terjadinya pertengkaran bagi pasangan pengantin baru? Berikut ini saya jelaskan satu per satu. Character Shocking Anda tentunya sering mendengar di layar TV bagaimana pasangan selebritis yang baru 3 atau 6 bulan menikah lalu bercerai. Salah satu penyebab terjadinya perceraian yang terlalu cepat ini diantaranya adalah Character Shocking atau kejutan karakter. Character Shocking ini terjadi ketika pengantin baru merasa tidak nyaman dengan kebiasaan, karakter atau kepribadian pasangannya yang sangat menyebalkan dan tidak diduga-duga sebelumnya. Padahal pada saat berpacaran, sang kekasih benar-benar tidak memiliki kepribadian atau watak yang seperti itu. Namun keburukan itu baru diketahui setelah resmi menjadi pasangan suami istri dan kebetulan keburukan itu sangat tidak disukai salah satu pihak yang justru membuatnya shock dan tidak bisa berpikir rasional, sehingga memunculkan ego dan berujung pada perceraian. Karenanya saya sangat sarankan bagi anda yang saat ini sedang berpacaran agar saling terbuka dengan pasangan anda sehingga anda bisa saling mengetahui keburukan masing-masing sebelum jauh melangkah ke jenjang yang lebih serius. Pengeluaran besar Ini juga masih sangat wajar dialami oleh setiap pasangan pengantin baru. Hal ini disebabkan karena pada saat single, setiap orang biasanya cuek dengan keuangannya, senang berbelanja seenak perutnya, dan tentunya kebutuhan setelah hidup bersama dua kali lipat banyaknya bahkan lebih besar lagi. Pada saat sudah menikah, biasanya pengeluaran akan meningkat berlipat-lipat tanpa terkontrol, dan biasanya ini akan membuat anda terperanjat. Tapi dari sana anda akan mulai belajar memilih kebutuhan yang diprioritas utama dan prioritas kedua. Yang penting jadikan ini sebagai proses pembelajaran, jangan jadikan sebagai masalah serius yang bisa meusak rumah tangga anda. Nikmati saja proses ini. Masalah Dengan Keluarga Tidak menutup kemungkinan masalah dan konflik dengan anggota keluarga bisa terjadi. Hal ini bisa disebabkan karena perbedaan latar belakang dan pandangan hidup pasangan anda dengan keluarga anda. Biasanya masalah ini bisa berupa ketidakcocokan pasangan dengan ibu anda, atau ketidakcocokan anda dengan mertua anda, dan anggota keluarga anda. Jika anda mendapatkan masalah ini dalam rumah tangga, satu hal yang perlu anda pahami bahwa anda memerlukan penyesuaian. Gesekan itu sudah pasti akan terjadi, saya tekankan sekali lagi, “pasti akan terjadi”. Tinggal bagaimana anda menyikapinya dengan dewasa tanpa harus merusak keharmonisan anda bersama pasangan. Stress dan Tekanan Kerja Ketika anda masih single dan belum menikah, saya yakin ketika atasan anda di kantor marah-marah, anda masih bisa menghilangkan tekanan itu dengan hepi-hepi bersama teman-teman, etah itu ke pantai, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan bersama teman-teman. Ketika anda sudah menikah, anda tentunya tidak bisa seperti itu lagi. Ketika anda berhadapan dengan tekanan beban kerja dikantor yang berat, anda tidak bisa lagi bersenang-senang bersama teman-teman sepeti dulu lagi. Anda tentunya hanya bisa membawa beban pikiran itu ke rumah, sedangkan di rumah sudah tentu anda akan berhadapan lagi dengan masalah di rumah seperti tunggakan rekening air dan listrik yang belum dibayar, petugas finance yang datang nagih cicilan kredit, dan lain sebagainya. Tidak adanya saluran untuk melepaskan stress itu membuat beban pikiran semakin menumpuk dan bisa meledak sewaktu-waktu dengan emosi yang bisa membuat pasangan tersinggung. Pekerjaan Rumah Tangga Ketika anda masih belum menikah, tidak ada yang bakalan marah kalau anda mencuci baju dan cuci piring 2 kali seminggu. Kebanyakan para singel akan mencuci piring dan bajunya ketika datang moodnya, jika lagi bad mood, biasanya cucian dan piring kotor akan menumpuk dan membuat suasana rumah menjadi semakin runyam. Jika anda membawa kebiasaan ini saat berumah tangga, bisa dipastikan ini akan menjadi pemciu pertengkaran anda. Suasana rumah yang berantakan seringkali membuat emosi lebih sulit dikontrol, jadi supaya pertengkaran tidak terjadi, hilangkan kebiasaan cuek dengan kebersihan dan kerapian rumah atau kamar anda. Jadi pada intinya Pemicu Pertengkaran Pasangan Pengantin Baru, pertengkaran itu suatu hal yang wajar bagi sepasang pengantin baru. Yang penting anda belajar hikmah mengapa terjadi pertengkaran seperti itu, kemudian cegahlah semampu anda agar pertengkaran gara-gara dipicu oleh hal tersebut terulang kembali. Anda harus saling terbuka dan mau introspeksi diri, jangan sekali-kelai menuntut agar pasangan anda berubah, tapi mulailah berubah dari diri anda sendiri. Jangan terlalu gampang memutuskan sebuah jalan perceraian.

    Posting Komentar untuk "5 Pemicu Pertengkaran Pasangan Pengantin Baru"